Hemodialisa adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang paling banyak dipilih oleh para penderita GGT. Pada prinsipnya terapi hemodialisa adalah untuk menggantikan kerja dari ginjal yaitu menyaring dan membuang sisa – sisa metabolisme dan kelebihan cairan, membantu menyeimbangkan unsur kimiawi dalam tubuh serta membantu menjaga tekanan darah.
Terapi dibutuhkan apabila fungsi ginjal seseorang telah mencapai tingkatan terakhir (stage 5) dari gagal ginjal kronik. Dokter akan menentukan tingkatan fungsi ginjal seseorang berdasarkan perhitungan GFR atau Glomerular Filtration Rate, dimana pada tingkatan GFR dibawah 15, ginjal seseorang dinyatakan masuk dalam kategori gagal ginjal terminal (End Stage Renal Disease).
Glomerular Filtration Rate (GFR) adalah hitungan yang menandai tingkat efisiensi penyaringan bahan ampas dari darah oleh ginjal. Hitungan GFR yang umum membutuhkan suntikan zat pada aliran darah yang kemudian diukur pada pengambilan air seni 24 jam. Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan bahwa GFR dapat dihitung tanpa suntikan atau pengambilan air seni. Hitungan baru ini hanya membutuhkan pengukuran tingkat kreatinin dalam contoh darah.
Kreatinin adalah bahan ampas dalam darah yang dihasilkan oleh penguraian sel otot secara normal selama kegiatan. Ginjal yang sehat menghilangkan kreatinin dari darah dan memasukkannya pada air seni untuk dikeluarkan dari tubuh. Bila ginjal tidak bekerja sebagaimana mestinya, kreatinin bertumpuk dalam darah.
Dalam laboratorium, darah kita akan dites untuk menentukan ada berapa miligram kreatinin dalam satu desiliter darah (mg/dL). Tingkat kreatinin dalam darah dapat berubah-ubah, dan setiap laboratorium mempunyai nilai normal sendiri, umumnya 0,6-1,2mg/dL. Bila tingkat kreatinin sedikit di atas batas atas nila normal ini, kita kemungkinan tidak akan merasa sakit, tetapi tingkat yang lebih tinggi ini adalah tanda bahwa ginjal kita tidak bekerja dengan kekuatan penuh. Satu rumusan untuk mengestimasikan fungsi ginjal adalah menyamakan tingkat kreatinin 1,7mg/dL untuk kebanyakan laki-laki dan 1,4mg/dL untuk kebanyakan perempuan sebagai 50% fungsi ginjal normal. Tetapi karena tingkat kreatinin begitu berubah-ubah, dan dapat dipengaruhi oleh makanan, hitungan GFR adalah lebih tepat untuk menentukan apakah kita mempunyai fungsi ginjal yang rendah.
Apa fungsi dari ginjal buatan (dialyzer) ?
Dialyzer merupakan kunci utama dalam proses hemodialisa. Disebut sebagai ginjal buatan (artificial kidney) karena yang dilakukan oleh dialyzer sebagian besar dikerjakan oleh ginjal kita yang normal. Dialyzer berbentuk silinder dengan panjang rata – rata 30 cm dan diameter 7 cm dan didalamnya terdapat ribuan filter yang sangat kecil. Dialyzer terdiri dari 2 kompartemen masing – masing untuk cairan dialysate dan darah. Kedua kompartemen tersebut dipisahkan oleh membran semipermiabel yang mencegah cairan dialysate dan darah bercampur jadi satu. Membran semipermiabel mempunyai lubang – lubang sangat kecil yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop sehingga hanya substansi tertentu seperti racun dan kelebihan cairan dalam yang dapat lewat. Sedangkan sel – sel darah tetap berada dalam darah.
Apa itu cairan dialysate dan bicarbonate ?
Pada saat proses hemodialisa penderita akan selalu melihat 2 jerigen yang berada di depan mesin HD. Jerigen tersebut berisi cairan dialysate dan bicarbonate. Cairan dialysate berisi elektrolit dan mineral yang selain membantu proses pembuangan racun dalam tubuh juga membantu menjaga kadar elektrolit dan mineral dalam tubuh. Bersama dengan cairan bicarbonat cairan dialysate tersebut dicampur di dalam mesin dengan bantuan air murni olahan yang menggunakan teknologi reverse osmosis. Baik cairan dialysate yang telah dicampur dan darah bersama sama (tapi tidak bercampur satu dengan lainnya) menuju ke dialyzer dimana proses penyaring racun – racun dilakukan. Racun tersebut kemudian dibawa keluar bersama cairan dialysate untuk dibuang lewat salurang pembuangan.
Mengapa sering terdengar bunyi alarm saat proses HD berjalan ?
Mesin HD dibuat dengan tingkat keamanan yang sangat tinggi. Bunyi alarm yang terdengar pada saat proses hemodialisa menandakan ada sesuatu hal yang harus di perhatikan dan diperbaiki bila diperlukan. Beberapa hal seperti masuknya udara dalam blood tubing, temperatur,aliran darah yang tidak sesuai atau proses pencampuran cairan dialysate yang tidak sesuai dengan komposisi yang ditentukan akan menyebabkan alarm di mesin menyala. Perawat yang bertugas akan segera mengecek mesin tersebut dan memastikan proses HD penderita dapat berjalan normal kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar